Saat desiran rindu menggeliti, Aku terlempar ke dunia lain. Dunia yang halus tak tersentuh. Sendu bersama semilir rasa yang mem...

Rindu (Part 2)

20:04:00 katapena.info 0 Comments


Saat desiran rindu menggeliti,

Aku terlempar ke dunia lain.
Dunia yang halus tak tersentuh.
Sendu bersama semilir rasa yang membuncah.
Membuncah di rongga hasrat yang terbisu layu.

Itulah sebentuk rinduku,
Menggetari heningku yang kosong.

Kau! Ya, kau insan memalingkan wajahnya.
Kau! Ya, kau insan yang terpental jauh dari hadapanku.
Kau! Ya, kau yang menyusup halus mencuri butiran-butiran lelapku,
Menciptakan spasi yang melelahan digulitaku.

Kau! Ya, kau yang riuh mengusikku dikeheningan atau dikeramaian.
Hanya kau!
Kau si pengusik yang lumpuh ku usir.
Sebab aku fakir mampu untuk hal itu.
Fakir yang hanya untukmu, si pengusik halusku!

Namun bodohnya, aku adalah penjamu yang baik.
Penjamu pada setiap rindu yang terseludup antara jarak dan waktu.

Kau! Ya, kau penyeludupnya!
Aku! Ya, aku pun penyeludupnya!
Tapi itulah seni.

Sepenggal seni rasa yang berhikmah.

Baca Juga: Rindu (Part 1)

0 komentar:

Tentang Penulis