Kepulan mega mendadak pekat cakrawala berteriak pecahkan senyap dan indera pendengaranku mulai meraba rinai indahmu terp...

Hujan

23:21:00 katapena.info 0 Comments


Kepulan mega mendadak pekat
cakrawala berteriak pecahkan senyap
dan indera pendengaranku mulai meraba
rinai indahmu terpelanting gemerincing

Tudung jiwa panggilkan dia mendadak
maka aku mulai berpuisi dalam puing kenangan
dalam bahtera harapan tak bertuan

Nahkodaku raib
hangus oleh garis Tuhan
dan aku hidup bersampul nestapa

Rinaimu kembali pantulkan kisah
dan nelangsa jiwa tak kenal arah
ini gila! 
kami pernah mencoba membunuh rinai
tapi kami kalah
kami basah
jujur itu indah
tapi sekarang musibah!

Puisi Sebelumnya: Luka

0 komentar:

Tentang Penulis